Laman

Minggu, 26 Januari 2014

Ketika Bidadari yang Ada Di Depanku Saat ini Menghilang

          Pagi ini tak secerah hari hari biasanya , hujan amat lebat merabahi sisi kota ini , hanya kesejukan yang dapat aku rasakan pagi ini dan siap siap untuk melanjutkan hidup di sekolah . Saito Fuyuka panggil saja Saito itu adalah nama yang di berikan kedua orang tuaku , aku adalah orang yang paling benci terhadap hidup ini , rasanya ingin sekali untuk pergi ke tempat dimana hanya ada aku seorang . Yah mau bagaimana lagi aku harus tetap menjalani kehidupan yang suram ini.
          Dengan sepeda butut ini akhirnya aku sampai di sekolah  dan dengan tiba tiba aku di cegat oleh seorang cewek dengan senyum manisnya , dialah YUI cewek yang  selalu satu sekolah dan satu kelas dari SD sampai sekarang kelas 3 SMA , cewek yang akrab di Panggil YUI inilah yang selama ini  menjadi alasan kenapa aku harus berada di sekolah ini bahkan mungkin di Dunia ini. Semangat nya dalam mengajaku untuk serius sangatlah besar , bahkan saat akan diadakan ulangan dia memaksaku untuk belajar bersama dan ketika aku menolak dia tiba tiba sudah berada di depan pintu rumah, hal itu yang membuat kami menjadi semakin dekat , dan pikiran ini ntah berjelajah kemana.
          Cerita sedikit tentang YUI , dia termasuk cewek idola di sekolah ini dia juga orang yang bisa dibilang selalu mendapat pandangan baik dari beberapa guru , nilai yang di perolehpun tidak pernah membuat dia turun dari peringkat 1 kelas , dia lah cewek yang menurutku cewek yang sempurna dan mungkin  hanya satu kekurangan dari dia sejak kecil dia harus hidup sendiri tanpa didikan dari orang tua, karna Ibunya meninggal saat melahirkan dia dan sang Ayah menyalahkan YUI atas kematian Ibunya, tapi semua itu tidak membuat YUI rendah diri dan tetap selalu dan terus menerus mencoba menghadapi hidup yang menurutnya keras ini . Maka dari itu ketika dia melihat orang yang akan menyerah dalam menghadapi hidup ini , dia akan marah dan mencoba menyadarkan orang tersebut , itu lah dia .
          Kedekatanku dengan YUI sangat rumit untuk di artikan , aku bahkan sampai sekarang belum tau apa yang aku rasakan saat bersamanya , perasaan bingung ini selalu terbayang selalu terbisik ketika dia mecoba menenangkanku .Perasaan ini bahkan berkata “Hanya satu yang tidak aku ingin kan , yaitu ketika bidadari yang ada di depanku saat ini akan menghilang”
          Pelajaran dimulai , dan beberapa guru yg membosankan akan bergantian mengajar kami , termasuk wali kelas kami Kojiro Amina yang akrab di sapa J-San , dialah guru yang paling membosankan bahkan sebagai wali kelas kami tidak tau apa kinerja yang dia lakukan sampai saat ini . Tetapi disamping itu YUI yang duduk disebelahku akan selalu setia memberiku semangat dalam mengikuti pelajaran. Kali ini J-San memberi tugas yang sangat malas untuk kami lakukan , ya kami harus mewawancarai orang tentang korban bencana alam dan harus dikumpulkan secepatnya .
          Hari ini aku bersama YUI sudah mulai mencari semuanya , tidak salah lagi ini lah karna paksaan YUI , kami mewawancarai beberapa korban dan tanpa tersadar aku telah melihat tiba tiba YUI menangis sendiri di sudut tembok , aku heran ini YUI ? YUI yang selama ini hampir tidak pernah menangis walaupun beratnya cobaan yang dideritanya melapaui batas maksimal , aku mendekatinya perlahan dan mulai bertanya ada apa ? , dia hanya menjawab “Tidak” , “ceritalah selagi aku akan mendengarkan , semua akan baik baik saja kalo kau cerita” bujuk ku , “Tidak , aku hanya teringat ketika Ayah benar benar membuangku , aku merasakan tidak punya tempat berteduh , aku merasakan ketakutan yang sangat besar , bahkan diantara lorong lorong gelap aku paksakan untuk tidur disana , aku merasakan susahnya mencari sebutir nasi waktu itu , aku sedih karna tidak ada orang yang siap untuk membantu , tidak ada orang yang rela untuk membantu , dan semua yang aku rasakan hanya aku rasakan sendiri , benar benar seorang diri”. Kata kata yang keluar dari mulutnya ketika itu sontak membuatku tersadar , betapa berharganya hidupku ini , betapa beruntungnya hidup ini , semua ini tinggal cara kita untuk menyadarinya dan mencoba untuk bersyukur dengan semua yang ada , hingga malam itu aku selalu meratapi hidupku yang sekarang dan merasa telah sangat bersalah pada dunia ini.
          Tugas akhirnya selesai dan J-San pun masuk ke kelas , perlahan dia menjelaskan mengapa dia memberi tugas semacam ini ? “ ini semua untuk kalian sendiri , kalian yang benar benar berhasil menyelesaikan tugas ini pasti akan sadar , pasti akan mengerti betapa berharganya kalian bisa hidup sekarang ini , betapa egoisnya kalau kalian bahkan membenci dunia kalian sendiri” Lagi lagi kata kata yang bisa mengubah hidupku dilontarkan , betapa merindingnya aku saat ini karna tidak bisa bersyukur atas semuanya. Akhir – akhir ini aku sudah bisa untuk lebih menghargai hidup , aku sadar kali ini semua yang aku pikirkan dulu itu hal bodoh , mulai sekarang aku akan melanjutkan hidupku dan tetap menatap kedepan , Arigatou J-San , YUI - Chan , haha ini pertama kalinya aku sebut YUI dengan Chan .
           Karna kita sekarang sudah kelas 3 , sebentar lagi kita akan menempuh Ujian Nasional , karna memang itu Ujian yang biasanya membuat kita takut . YUI datang kerumahku setiap hari hanya untuk mengajariku , dan kali ini aku sangat senang dia bisa datang setiap hari , walaupun terkadang dia terlihat lelah dan ketika aku Tanya bagaimana dia , dia hanya menjawab bahwa dia merasa sangat senang dan jangan halangi dirinya untuk membuat dirinya lebih merasa senang . Setiap hari kami belajar , dan terkadang kami juga mampir ke sebuah took buku untuk mencari referensi dalam pembelajaran yang efektif , aku tidak tau apa jadinya hidupku ini tanpa YUI Chan , “ YUI Chan , Apakah YUI Chan siap kalau kita berpisah ?” Isengku menanyakannya , “Saito , apa yg kamu maksut jangan bicara begitu kalau kamu tidak serius , aku tidak akan berpisah dengan Saito , kecuali Saito yang memintanya “ Jawabnya dengan menunduk , “eehh , Enggak kok , aku hanya iseng aku juga gam au kehilangan YUI Chan” , dan dia menjawabnya dengan senyum terharu , lagi lagi aku berfikir “Hanya satu yang tidak aku ingin kan , yaitu ketika bidadari yang ada di depanku saat ini akan menghilang” Kata kata yang selalu terbayang ketika YUI sedang ada disini sekarang .
          Kali ini UN akan dilakukan satu minggu lagi , ini benar benar menjadi hal yang sangat membuatku tidak tenang , YUI Chan lah yang selalu menenangkan hati ini tetapi suatu ketika dia meninggalkan sepucuk surat diatas meja belajar dan meminta padaku sesuatu yang sangat sulit untuk aku lakukan “ Saito , UN tinggal satu minggu lagi , aku harap kamu bisa tetap belajar walaupun tanpa aku , selama seminggu ini aku akan menghilang dari kehidupanmu , aku akan pergi untuk sesaat , aku akan menunggu hari kelulusanmu , aku harap kamu bisa sukses kali ini , jangan kecewakan aku ya . Salam tersayang untuk Saito dari YUI” , aku tak mengerti apa yang dia katakan , aku berusaha mencarinya dan tidak menghasilkan apa apa , karna rumah YUI tidak terdapat seorangpun didalamnya , setiap hari aku mengunjungi rumahnya tetapi tetap saja selalu tidak ada yang datang dan pergi dan disekolah , namanya selalu tertulis di papan absen dan tak satupun guru tau akan keberadaannya .
          Besok UN pertama akan dimulai , tiba tiba di atas meja ada sepucuk surat lagi “ Saito Besok UN Kan ? Saito Jangan pikirin aku dulu , Saito harus semangat , Saito harus bisa , kalo engga nanti aku marah sama Saito” , “ Kamu dimana YUIIII “ itu hal yang sampai sekarang masih aku bingungkan , tapi karena surat itu aku akan tetap semangat untuk menjalani UN , dan akan menemukan YUI.
          Keesokan harinya , Tiba tiba J-San menghampiriku dia bilang padaku untuk tetap semangat dan berjuang karna itu yang YUI ingin kan , aku pegang kata kata J-San dan YUI yang menyemangatiku . Soal UN sudah dibagikan dan kami mulai mengerjakan soal soal tersebut , saat aku melihat soalnya terasa seperti YUI sedang mengajariku didepanku “Sang bidadari yang kini sedang bersembunyi ntah dimana , aku merindukanmu “ dalam hatiku menggumam . Soal soal aku kerjakan dengan senyuman karna itu yang YUI ingin kan , Tetap tersenyum walau sedang susah .
          Beberapa bulan berlalu setelah UN , aku masih belum menemukan dimana YUI , apakah  hidupku akan kembali hancur ? aku telah kehilangan sosok yang selama ini membangkitkan ku . Kebetulan hari ini adalah Pengumuman kelulusan, aku tidak peduli lagi dengan nilai yang akan kuperoleh , dunia ini akan hancur lagi . Pengumuman sudah terpasang di papan pengumuman , aku melihat nama ku dan ternyata lulus dengan nilai yang cukup baik, dengan perasaan yang ga jelas ini aku perlahan berjalan menuju luar sekolah  dan tiba tiba J-San menyegatku dan berkata , “ Ketika Langit terang dan tiba tiba hujan , itu berarti sang bidadari sedang menangis ”, “Maksutnya?” Tanya ku dengan bingung , “Temuilah dia” kata kata terakhir sebelum J-San pergi meninggalkanku. Aku terus berfikir apa yang J-San katakana , dan dengan waktu bersamaan tiba tiba hujan turun padahal sebelumnya langit sangatlah cerah , apakah ini maksutnya ?? , Temuilah dia ?? , Aku langsung ingat sesuatu yang pernah YUI katakana , dia pernah berkata “Aku suka , saat aku dikelilingi Bunga yang indah”. Aku berlari menuju Taman Kota , dengan harapan ini aku ingin dia ada disana .
          Ketika aku tiba disana , tiba tiba seorang wanita dengan korsi roda menabraku dari belakang , “ YUI ? , YUI Kemana saja kamu , dan apa yang terjadi ??” , “Saito ? ehh ,halo Saito bagaimana ujianmu , aku dengar dari J-San nilai kamu cukup baik ya ? aku senang mendengarnya Saito , Saito emang anak baik , tidak salah aku pernah mempunyai perasaan dengan Saito ”. Mendengarnya aku terkejut dan tanpa berfikir lagi aku langsung memeluk YUI “ YUIII , kenapa kamu menghilang , kenapa ? kenapa ? kenapa kamu tidak jujur padaku , aku aku merindukan mu YUI , semua ini berkatmu , Nilai UN , Semangatku , dan Perubahan Hidupku itu karnamu “ Tanpa tersadar air mata ini keluar membasahi pipi . Terlihat J-San sedang berdiri disana dengan sejumlah Suster perawat YUI, YUI pun harus kembali kerumah sakit .
          J-San menjelaskan padaku tentang penyakit yang diderita oleh YUI “YUI si gadis malang yang ditinggalkan Ayahnya beberapa tahun yg lalu , saat itu dia masih SD , dan aku menjumpainya berlari kehilangan arah  , dan saat aku Tanya siapa namanya dia tidak menjawab , aku Tanya dimana rumahnya juga tidak menjawab , aku Tanya orang tuanya dia menjawab mereka sudah mati dan meninggalkanku , aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi , sampai dia akhirnya mau menceritakan semuanya . Tetapi saat dia masuk SMP , dia hanya ingin sekolah di SMP bersama teman SDnya yang dulu , itulah kamu Saito , dia minta agar dia dimasukan SMP yang sama , itulah alasannya kamu selalu bersamanya , dia berkata dia sangat bahagia ketika dia bersamamu , dan saat itu juga waktu SMP dia tiba tiba pingsan saat dia pulang bermain bersamamu , dan saat aku bawa kerumah sakit ini ternyata dia mengidap suatu penyakit kronis retinal pigment degenartion, sebuah penyakit yang menyerang bagian mata , dia tidak ingin aku menceritakan semuanya padamu , hingga pada saat satu minggu sebelum UN SMA beberapa bulan yang lalu , dia merasa pusing dan pingsan kembali , setelah di cek oleh dokter , ternyata penyakit yang dideritanya semakin parah , bahkan dia akan tidak bisa melihat untuk selamanya . Sampai saat itu juga dia tidak ingin kamu tau , dia tidak ingin kamu memikirkannya dan juga selama ini aku yang mengantar pesan pesan dari YUI” . “Lalu kenapa setelah UN kau tidak memberitahu ?” Tanyaku dengan penuh air mata yang menggenang . “Itu karna Kondisi YUI saat itu sangatlah kritis , bahkan dengan kondisi YUI yang seperti itu dia tidak bisa menerima tamu selama beberapa bulan termasuk aku dan kau, baru saat pengumuman kelulusan dia sangat ingin bertemu denganmu sebelum masa masa terakhirnya”. “Masa Masa terakhir ? apa maksutmu ?” . “ Ya Umurnya diperkirakan hanya sampai beberapa bulan lagi , dia ingin bersamamu beberapa bulan ini “. Dan saat J-San sedang panjang lebar berbicara YUI datang dan sepertinya mendengarkan percakapan kami “Saito … Maafkan aku” , “YUI tidak perlu meminta maaf, aku juga sayang YUI” Kataku sambil memeluk erat . “Saito.. Mungkin beberapa bulan lagi YUI akan benar benar meninggalkan Saito , Saito tetap harus bisa menjalani hidup ya , Saito harus tetap semangat , Saito harus tetap menjadi orang paling keren di dunia ini , Cuma itu yang YUI inginkan saito” , “YUI , YUI pasti akan tetap bertahan hidup , Saito Yakin Saito sangat Yakin, YUI juga harus yakin ya , Saito pasti akan Menjaga YUI selamanya “ , “Aku yakin Saito ” .
          Itulah semua dan akhirnya aku dan YUI kini menjalani hidup seperti biasa , tidak peduli umurnya yang pendek , YUI tetap tersenyum dalam hidupnya dan tetap menjadi bidadari tercantik yang pernah hadir dalam hidup ini , dan Satu Tahun Setelah pertemuanku dengan YUI , akhirnya YUI meninggalkan Dunia ini , dunia yang sangat menyiksanya sekaligus sangat mengharukan untuknya , itu adalah waktu yang jauh dari perkiraan dokter yang hanya beberapa bulan . Selamat tinggal YUI , aku akan menepati janji janjiku , aku akan tetap mengingat YUI , dan akan aku ceritakan ke anak anaku kelak, mereka pasti bangga dengan kehadiran YUI dikehidupan Ayahnya , dan semoga dia akan menjadi YUI , yang hidup dengan penuh Senyuman dan Semangat . Sekali lagi Terima kasih YUI , Selamat Jalan .




   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar